Kali ini kami akan ngebahas sekaligus memberikan ulasan khusus untuk indikator Moving Average, mulai dari fungsi, cara pasang dan seberapa efektif kah indikator ini.
Siapa penemu Moving Average? Adalah Jeff Miller, seorang matematikawan pada tahun 1901. Jeff Miller diyakini sebagai orang pertama yang menciptakan metode ini dengan nama instantaneous averages.
Sekilas Tentang Moving Average
Dalam dunia statistik, Moving Average dikenal dengan nama Rolling Average atau Running Average. MA digunakan untuk menghitung nilai rata-rata dari beberapa variabel angka. Tujuannya ya mencari pergerakan angka rata-rata.
Di trading saham dan forex, Moving Average berperan penting dalam analisis teknikal. Tujuannya untuk menganalisis trend pergerakan harga. Namun tidak sampai disitu aja. Fungsi MA bisa juga untuk penentu timing untuk Entry (jual dan beli). Yuk simak penjelasannya dibawah ini:
1. Menggunakan 1 Garis MA

Sederhananya, kita bisa menggunakan 1 garis (indikator) MA saja. Pada gambar chart MT4 diatas, kami memasang Simple Moving Average dengan periode 20 di pair EURUSD, timeframe H1.
Penjelasan: jika kumpulan candlestick berada diatas garis MA, maka bisa disimpulkan bahwa trend sedang naik. Sebaliknya jika kumpulan candlestick berada dibawah garis MA, maka trend disimpulkan turun.
Apakah 1 indikator MA bisa dijadikan patokan untuk entry? Jawabannya bisa. Lihat contoh gambar dibawah:

Pada area yang dilingkari, terlihat proses pembalikan trend dimulai dengan 1 candlestick memotong garis MA. Untuk entry Buy dan Sell bisa dipasang setelah candle tersebut close.
Apakah akurat? Tidak. Tapi tingkat akurasi bisa ditingkatkan dengan memakainya di timeframe yang lebih besar, H4 keatas.
2. Menggunakan 2 Garis MA
Biasanya trader menggunakan 2 buah garis MA untuk menentukan entry jika terjadi perpotongan (crossover) kedua garis MA. Contoh gambar dibawah menggunakan dua Simple Moving Average: SMA Period 20 (garis berwarna merah) dan SMA Period 50 (garis berwarna biru).

Di gambar kita bisa melihat saat terjadi perpotongan 2 garis MA, trend cenderung mengikuti arah perpotongan tersebut. Umumnya trader akan melakukan entry setelah terjadi crossover.
Apakah akurat? Tentu saja tidak. Kembali lagi ke timeframe yang digunakan. Latihan dengan timeframe H4 keatas.
3. Menggunakan 3 Garis MA
Strategi ini memadukan kedua strategi MA diatas. Untuk membaca trend, gunakan strategi pertama. Untuk timing entry, gunakan strategi kedua. Berikut parameter MA yang dipakai:
- MA Trend: SMA 100, warna hitam.
- MA Crossing: SMA 10 warna merah, dan SMA 20 warna biru.

4. Menggunakan Lebih dari 3 MA

Nah ini dia biasa digunakan “trader setengah matang“. Mereka berasumsi semakin banyak garis MA akan semakin baik hasil tradingnya. Jangan tanya akurasinya ya, soalnya menggunakan MA tidak perlu banyak. Karena fungsinya tidak jauh beda dengan penjelasan saya sebelumnya.
Apakah Moving Average Bisa Diandalkan?
Tim riset kami telah menguji coba pemakaian Moving Average diatas dalam bentuk Expert Advisor. Ujicoba dengan beberapa parameter, baik itu dari segi method, period, hingga apply to. Untuk mengujinya sendiri, silahkan unduh EA-nya di: EA Tripple Moving Average Demo
Dari hasil pengujian selama periode 1 tahun sejak Januari hingga Desember 2019 hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi. Saldo cenderung menyusut. Sangat tidak dianjurkan untuk trading sehari-hari.


Trus, apakah MA bisa digunakan dalam trading sehari-hari? Bisa. Dengan syarat jadikan MA sebagai filter trend saja. Padukan dengan metode breakout, atau metode lainnya, seperti yang telah kami terapkan di EA (robot trading) kami: ATI Breakout Scalper.
Kesimpulan
Indikator hanyalah alat bantu saja. Mempelajari cara menggunakan Moving Average merupakan tahapan penting bagi trader pemula. Moving Average adalah salah satu indikator teknikal dasar yang fungsinya khusus untuk membaca trend. Sama seperti Ichimoku Kinko Hyo, Parabolic Sar, Bollinger Bands, ADX, Standard Deviation dan Envelopes.
Khusus buat calon trader yang ingin belajar tentang Moving Average secara detil bisa mengikuti paket kelas belajar trading forex di Akademi Trader Indonesia. Disini kalian bisa belajar trading secara online dan offline.